Asal Usul Beji

Asal Usul Beji, Depok: Legenda Mbah Raden Wujud dan Keajaiban Tujuh Sumur


English Version: The Origin of Beji

Pada suatu masa di abad ke-16, wilayah yang kini dikenal sebagai Beji hanyalah hamparan lahan pertanian yang subur, namun rawan dilanda kekeringan. Di tengah pergolakan dan tantangan yang dihadapi masyarakat, hadir seorang ulama dari Cirebon, bernama Mbah Raden Wujud Beji. Ia adalah seorang penyebar agama Islam yang dikenal tak hanya karena ilmunya yang mendalam, tetapi juga karena kebijaksanaannya dalam membantu masyarakat sekitar.  

Suatu hari, kemarau panjang melanda wilayah ini. Tanaman mati, dan sumber-sumber air mengering. Para petani pun diliputi kecemasan, takut akan kelaparan yang mengintai. Dalam keputusasaan, mereka mendatangi Mbah Raden Wujud, yang dianggap sebagai orang yang dekat dengan Sang Pencipta.  

“Mbah, tolonglah kami. Kekeringan ini telah membuat hidup kami sengsara,” keluh salah seorang petani. “Kami tak tahu harus berbuat apa lagi.”

Mbah Raden Wujud, dengan hati penuh kasih, mendengarkan keluhan mereka. Ia lalu memutuskan untuk bermunajat kepada Allah, memohon sumber kehidupan bagi masyarakat. Dengan niat yang tulus, ia pergi ke sebuah tempat sunyi, berdoa dan meminta petunjuk. Setelah malam yang panjang dalam keheningan, sebuah ilham datang kepadanya.  





Ia mengambil tongkatnya, lalu berjalan ke sebuah lokasi yang ditunjukkan dalam mimpinya. Di sana, ia menancapkan tongkat tersebut ke tanah dan mulai menggali. Keajaiban pun terjadi. Dari lubang yang ia gali, muncul air yang memancar deras. Sumur itu menjadi titik awal dari kehidupan baru bagi masyarakat sekitar. Mereka menamai sumur tersebut sebagai Sumur Karomah, yang berarti sumur berkah.  

Namun, kisah tidak berhenti di situ. Atas permintaan masyarakat yang terus meningkat, Mbah Raden Wujud menciptakan enam sumur lainnya di berbagai titik, masing-masing dengan khasiat dan fungsi unik:  

  1. Sumur Karomah: Digunakan untuk mandi sambil berdoa, diyakini memberikan berkah dan kesucian.  
  2. Sumur Kejayaan: Dimanfaatkan masyarakat sebelum pergi berperang melawan penjajah Belanda, diyakini membawa kemenangan.  
  3. Sumur Pengasihan: Sumber air yang sering digunakan para wanita untuk berbagai ritual pernikahan.  
  4. Sumur Perkara: Airnya digunakan dalam perundingan untuk membantu menyelesaikan konflik dan masalah.  
  5. Sumur Suci: Khusus digunakan untuk berwudhu, melambangkan kesucian.  
  6. Sumur Air Anugerah: Merupakan sumur keenam dan ketujuh, dikenal dengan khasiatnya sebagai air berkah untuk pengobatan dan keselamatan.  


Nama Beji sendiri diyakini berasal dari keberadaan sumur-sumur ini. Dalam bahasa Jawa, "beji" berarti mata air atau sumber kehidupan, yang menggambarkan peran vital sumur-sumur tersebut dalam menopang masyarakat setempat.  

Hingga kini, Sumur Tujuh menjadi saksi bisu sejarah perjalanan Beji. Banyak orang masih mengunjungi tempat ini, tak hanya untuk mengenang jasa Mbah Raden Wujud, tetapi juga untuk mencari berkah dan merasakan kehadiran spiritual yang abadi di sana. Beji pun terus berkembang menjadi salah satu kawasan penting di Depok, namun nilai-nilai sejarah dan spiritual yang ditinggalkan tetap hidup di hati masyarakat.  





Pesan dari Kisah Ini

Asal-usul Beji mengajarkan kita pentingnya kebijaksanaan, kepedulian, dan doa yang tulus. Berkat keteladanan Mbah Raden Wujud, Beji tak hanya dikenal sebagai tempat subur, tetapi juga sebagai simbol keberkahan dan spiritualitas yang menghubungkan manusia dengan alam dan Sang Pencipta.




  

Legenda Surabaya