La Galigo: Prolog

Prolog: Awal Mula Kosmik


English Version: Cosmic Beginnings

Pada awal mula, sebelum alam semesta terbentuk seperti yang kita kenal, kosmologi Bugis menggambarkan keberadaan tiga dunia besar yang hidup berdampingan dalam keseimbangan: Botting Langi (dunia atas), Ale Lino (dunia manusia), dan Peretiwi (dunia bawah). Ketiga dunia ini terhubung oleh rantai peristiwa mitologis yang menjadi dasar penciptaan kehidupan, sekaligus penentu takdir para makhluk yang menghuni semesta tersebut.

Di puncak segala eksistensi, Botting Langi adalah dunia para dewa dan roh-roh agung. Langit ini penuh dengan keagungan dan cahaya yang berkilauan, tempat tinggal para penguasa yang mengawasi dan mengatur keseimbangan kosmos. Salah satu dewa tertinggi, Sang Patotoqe—penguasa langit dan takdir—memegang kendali atas kehidupan semua makhluk. Dewa ini memutuskan nasib dan perjalanan hidup yang akan ditempuh manusia, sekaligus menciptakan garis keturunan yang akan memengaruhi hubungan antara dewa, manusia, dan alam.

Di dunia tengah, Ale Lino, manusia hidup di antara makhluk-makhluk lainnya, berjuang dan berkembang dalam kerangka alam. Ini adalah dunia yang penuh dengan dinamika kehidupan, di mana cinta, perjuangan, dan petualangan terjadi. Ale Lino adalah pusat dari siklus kehidupan, di mana setiap makhluk yang lahir dan mati mengalami perjalanan yang berhubungan erat dengan dunia atas dan dunia bawah.

Di bawahnya, Peretiwi adalah dunia kegelapan dan misteri. Sebuah alam penuh rahasia, tempat makhluk-makhluk mistis dan roh penghuni tanah berdiam. Di sini, kehidupan tidak berakhir, melainkan berubah bentuk, menjadi roh yang masih mempengaruhi dunia atas. Dunia bawah ini sering kali dianggap menakutkan, tapi juga menyimpan kebijaksanaan yang tak terhingga.

Sawerigading, pahlawan utama dalam La Galigo, lahir dari campuran darah manusia dan keturunan ilahi. Dia bukanlah manusia biasa, melainkan seseorang yang ditakdirkan untuk menjembatani dunia manusia dan dunia ilahi. Dia lahir dengan takdir besar yang membawanya melintasi lautan luas, memasuki alam-alam yang penuh misteri, dan bertemu dengan makhluk-makhluk gaib. Dalam dirinya mengalir darah raja, dewa, dan pahlawan yang menjadikannya sebagai harapan untuk menjaga keseimbangan antara dunia atas, dunia manusia, dan dunia bawah.

Sebagai keturunan dewa-dewa Botting Langi, Sawerigading memiliki kekuatan dan pengetahuan yang melampaui manusia biasa. Namun, perjalanan hidupnya tidak akan mudah. Ia harus menghadapi tantangan dari para dewa, roh, dan makhluk yang menghuni alam semesta Bugis. Setiap langkah dalam perjalanannya adalah ujian bagi keberaniannya, kebijaksanaannya, dan kekuatannya untuk memenuhi takdir yang telah ditetapkan oleh para penguasa langit.

Di prolog ini, alam semesta dan takdir pahlawan mulai terbentuk, memperkenalkan kita pada jalinan mitos yang kuat yang menghubungkan para dewa, manusia, dan alam itu sendiri. Penciptaan dunia bukan hanya sebuah peristiwa kosmik, tetapi juga cikal bakal petualangan epik yang penuh misteri, kekuatan, dan penemuan diri.






La Galigo

Introduksi

Prolog: Awal Mula Kosmik




Legenda Surabaya